Industri Film Nasional Butuh Dukungan, DPR Harap Peran Aktif Danareksa

10-03-2025 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Kawendra Lukistian, saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirut Danareksa beserta Subholding di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (10/3/2025). Foto: Farhan/vel

PARLEMENTARIA, Jakarta - Melihat potensi besar di industri film Indonesia, Anggota Komisi VI DPR RI Kawendra Lukistian berharap BUMN (Badan Usaha Milik Negara) PT Danareksa (Persero) dapat mendukung pendanaan industri film nasional. Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirut Danareksa beserta Subholding di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (10/3/2025).

 

"Coba dicari formula yang lebih meringankan pelaku industri film itu sendiri. Karena kadang-kadang pelaku industri film kita ini sudah besar potensinya tapi ketika dihadapkan dengan pendanaan mereka kesulitan untuk produksi film yang berkualitas. Sementara ketika mereka akan mendapatkan pendanaan yang baik peraturannya jelimetnya luar biasa," kata Kawendra.

 

Kawendra menambahkan, optimalisasi peran Danareksa terhadap PFN (PT Produksi Film Negara (Persero)) perlu didorong dengan berbagai regulasi yang meringankan pendanaan film di masa depan. Ia khawatir aturan pendanaan yang terlalu rumit akan membebani pelaku ekonomi kreatif di Indonesia.

 

"Saya ingin menitipkan saja tolong dibuat ketentuan-ketentuan terhadap PFN ini yang lebih tidak berat lah karena kalau saya lihat PFN ini nantinya akan menjadi salah satu untuk pendanaan film kedepannya artinya banyak sineas-sineas di tanah air ini yang memang perlu dukungan tapi tidak dengan aturan yang sedemikian jelimet yang malah membebani kepada mereka," katanya.

 

Terakhir, Politisi Fraksi Partai Gerindra ini berharap Danareksa dapat mengoptimalkan portofolio investasi di sektor media dan teknologi pada tahun 2025, yang memiliki irisan dengan ekonomi kreatif. "Roadmap di 2025 ini juga sama untuk transformasi roadmap di 2025 ini saya berharap portofolionya dioptimalkan, bukan di kawasan industri, konstruksi, jasa keuangan, dan tadi sumber daya air saja, tapi media teknologi dan di sana tentu ada irisan ekonomi kreatif," pungkasnya.

 

Sebagai informasi, inisiatif strategis 2025 Danareksa di bidang media dan teknologi, salah satunya adalah pada PFN yakni peningkatan pendapatan dari monetisasi film sebesar 1,58 persen dan monetisasi asset sebesar 78 persen. (bia/aha)

BERITA TERKAIT
KAI Didorong Inovasi Layanan Pasca Rombak Komisaris dan Direksi
15-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyambut baik pergantian Komisaris dan Direksi PT Kereta Api Indonesia...
Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang, Pemerintah Harus Turun Tangan
11-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyoroti kondisi sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan...
Koperasi Merah Putih adalah Ekonomi yang Diamanahkan Oleh Founding Fathers Kita
06-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta– Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih didorong oleh kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa melalui pendekatan ekonomi kerakyatan yang...
Legislator Kritik PLN yang Utang 156 M Setiap Hari
05-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyoroti soal lonjakan utang PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau...